AIR TERJUN  TAMBORA


Tambora memiliki keunikan baik dari sejarah letusan, peradaban, keaneka ragaman hayati flora dan fauna maupun panorama alam esotik sehingga mengundang berbagai macam kepentinga untuk menapakan jejak ke Tambora. Kepentingan ini baik dari sisi ilmu pengetahuan(penelitian), dunia usaha(agribisnis) dan pariwisata.
Tambora adalah dataran tinggi dan berlembah jelas banyak mengandung alur aliran sungai baik karena kestuktur tambora sebelum meletus maupun terbentuk akibat roop alira piroclastik sehingga banyak sungai-sungai yang dahulunya sungai itu aktif tetapi kemudian terkena dampak letusan dan luapan material letusan sehingga membentuk sungai bawah tanah yang dapat dibuktikan saat ini, adanya mata air tawar yang muncul di bibir pantai di sekititar wilayah tambora diantaranya mata air Tampuro, mata air  Kagoko, mata air Lenggon, Sanggari NaE, Moti Toi, Labunae desa Piong kecamatan Sanggar Bima dan di wilayah Dompu terdapat mata air Hodo, mata air Doro Bente, mata air Wau sehingga di bagian wilayah timur lereng Tambora kita menemukan aliran sungai kering yang dalam.
Wilayah tambora bagian barat seperti di kecamatan Tambora dan kecamatan pekat adalah daerah yang subur bayak alira sungai yang aktif. Aktifnya aliran sungai di bagian barat ini karena aliran magma dan material tetusan tidak mengarah kebarat hanya sebagian kecil. Sehingga di bagian barat lereng Tambora banyak menyimpan potensi air terjun.
Adapun air terjun kawasan lereng tambora bagian barat kecamatan tambora kabupaten bima yakni ;
1. Air terjun Sungai Katupa(desa Katupa)
2. Air terjun agasimok sungai Oi Marai(desa kawinda Toi)
3. Air terjun SP3 (desa Kawinda Toi)
4. Air terjun Doro Mbolo (desa Oipanihi)
5. Air terjun Sungai Oi Panihi(desa Oipanihi).
6. Air terjun sungai kananga (desa Kananga).
7. Air terjun Sungai Sumba(desa Oi Bura).

Sedangkan di kabupaten dompu terdapat air terjun nangamiro pancasila.